Photobucket

~Ya Allah, bahagiakan kami dunia akhirat bersama selamanya~

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Thursday, October 21, 2010

,,>Cara Menundukkan Pandangan<,,

tunduk

Di Daerah saya ini masih banyak sekali wanita yang tidak menutup aurat (memakai tudung), lalu apakah saya sebagai lelaki berdosa jika setiap kali keluar dari rumah, secara sengaja atau tidak sengaja melihat aurat wanita, sedangkan tidak mungkin saya berjalan dengan terus-menerus menundukkan kepala saya, lalu bagaimana solusinya?

Jawapan:

Bukan hanya di daerah anda bahkan di mana saja kita dapat lihat para wanita pada umumnya tidak mengenakan pakaian yang menutup aurat. Sebaliknya, orang yang memakai tudung (pakaian yang menutup aurat) jumlahnya lebih sedikit dibanding yang tidak menutup aurat. Kalaupun menutup aurat, masih juga telanjang. Karena itu di manapun kita berada akan bertemu dengan pemandangan seperti ini.

Dalam kaca mata syari’ah memang masalah pandangan adalah masalah yang sangat penting. Rasulullah menyebutkan hadis qudsi yang menerangkan bahwa padangan itu seperti panah beracun

النظرة سهم مسموم من سهام إبليس من تركها من مخافتي أبدلته إيمانا يجد حلاوته في قلبه

Pandangan itu adalah panah beracun di antara panah iblis, siapa yang meninggalkannya karena takut kepadaKu maka akan Aku gantikan dengan keimanan, yang ia dapatkan manisnya di dalam hatinya (HR ath-Thabrani dan al-Hakim)

Tepat sekali Rasulullah membuat ibarat. Orang yang terkena panah beracun, kalaupun panahnya sudah dicabut, racun panah yang masuk ke dalam tubuh akan tetap bekerja. Demikian juga pandangan mata, kalaupun objek yang dilihat sudah tidak nampak di mata, namun pengaruh pandangan itu akan tetap mempengaruhi orang yang memandangnya. Di antara pengaruh pandangan itu adalah, malamnya terbayang-bayang, makan terasa tidak enak, dan muncul rasa ingin bertemu dan seterusnya.

Di dalam pepatah arab kuno dikatakan, ”Semua peristiwa, asalnya karena pandangan. Kebanyakan orang masuk neraka adalah karena dosa kecil. Permulaannya pandangan, kemudian senyum, lantas beri salam, kemudian berbicara, lalu berjanji, dan sesudah itu bertemu….

Menghadapi situasi yang seperti ini solusinya adalah menundukkan pandangan, sebagaimana firman Alah.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’ yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (An-Nuur:30).

Istilah menundukkan pandangan ini tidak sama dengan menundukkan kepala ke tanah. Menundukkan pandangan juga bukan berarti memejamkan mata. Menundukkan pandangan ialah menjaga dan mengendalikan pandangan, tidak dilepaskan begitu saja tanpa kendali.

Dengan pengertian demikian, dalam masalah menundukkan padangan ini, tidak ada kata tidak mampu melakukannya terus menerus. Ketika kita tidak mampu menundukkan pandangan terus menerus bererti kita tidak mampu mengendalikan pandangan kita. Bererti juga kita tidak sanggup menahan hawa nafsu kita

Untuk lebih memahami makna menundukkan pandangan ini mari kita semak pesan Nabi kepada Ali bin Abi Thalib;

يَا عَلِىُّ لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ

”Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).

Hadis ini menunjukkan bahwa pandangan sekejap, atau penglihatan terhadap hal-hal yang haram sesaat yang pertama adalah pandangan yang diampuni. Kewajiban kita untuk tidak memfokuskan pandangan kepada hal yang diharamkan itu. Ketika pandangan mata kita tertumbuk pada suatu objek yang haram, kewajiban kita adalah menyingkirkan pandangan kita (menundukkan mata) ke objek yang lain. Jika kita tidak mahu mengalihkannya, maka pandangan tersebut dinilai sebagai bentuk zina mata sebagaimana sabda Rasulullah

الْعينانِ زِنَاهُما النَّظَرُ

”Dua mata itu mampu berzina, dan zinanya ialah melihat.” (HR Al-Bukhari)

Meskipun di dalam hadis di atas rasulullah menyatakan pandangan pertama itu adalah hakmu, perbanyaklah taubat dan istighfar, karena pandangan yang tidak sengaja itu.

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang Kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (An-Nisa’:17)

http://www.assalaam.or.id/


Sunday, October 17, 2010

,,>Bila Yakin telah Tiba<,,


Bila yakin telah tiba,

Teguh didalam jiwa,

Kesabaran menjadi bunga

Sementara waktu berlalu

Penantian tak berarti sia-sia

Saat perjalanan adalah pencarian diri

Laksana Zulaikha jalani hari

Sabar menanti Yusuf sang tambatan hati

Dipenantian mencari diri

Memohonkan ampunan dipertemukan

(Reff)

Segera kan kujemput engkau bidadari

Bila tiba waktu kutemukan aku

Ya Ilahi Robbi keras ku mencari diri sepenuh hati

Teguhkanlahku dilangkah ini

Dipencarian hakikat diri


Tuk bersama menuju Mu mengisi hari...

Kini yakin tlah tiba

Teguh didalam jiwa

Dan izinkan kujemput bidadari

Kesabaran adalah permata

Dan waktu terus berlalu

Penantian tak berarti sia-sia

Saat perjalanan adalah pencarian diri

Laksana Adam dan Hawa

Turun ke bumi terpisah jarak waktu

Dipenantian mencari diri

Memohonkan ampunan dipertemukan

Bidadari tlah menyentuh hati

Teguhkan nurani

Bidadari tlah menyapa jiwa

Memberikan makna...


Didedikasikan khas: Buat diri-diri yang masih sendiri, bersabarlah anda. Yakinlah di sebalik keseorangan itu punya hikmah yang hanya Allah saja mengetahuinya. Meski waktu terus berlalu, namun tak bermakna yang penantian itu adalah sia-sia. Saat perjalanan dalam kehidupan ini adalah pencarian hakikat diri. Justeru, gunakan waktu ini sebaik-baiknya untuk memuhasabah , mentarbiyyah, dan memperbaiki diri, moga ada sinar telus yang menanti di akhir pencarian itu. Bersabar dan berdoalah moga diperteguhkan iman sehingga saat itu tiba. Yakinlah dengan ganjaran Allah di SANA nanti. Kerana hanya Allah yang maha mengetahui segala yang terbaik buat diri kita.


Buat diri-diri yang telah berpunya dalam erti kata yang sebenar, telah menemui teman seperjalanan dan buat bakal-bakal pasangan yang akan mendirikan 'masjid', tahniah diucapkan. Moga bahgia hingga ke akhirnya. Bersyukurlah kiranya anda dipertemukan dengan sang pendamping untuk saling melengkapi diatas redhoNya. Syabas juga diucapkan kiranya hubungan yang halal itu telah menjadi benteng hawa nafsu, bakal melahirkan mujahid mujahidah sejati, meramaikan umat Muhammad penerus generasi rabbani, yang berpaksikan samara (sakinah, mawaddah wa rahmah). Biarkan syaitan-syaitan itu menangis di atas terbinanya sebuah hubungan cinta nan suci dalam rahmat Ilahi.


Buat diri-diri yang masih berstatus kabur (in relationship/ its complicated?), muhasabah kembali diri anda, adakah anda benar-benar telah yakin untuk meneruskan perhubungan itu? Adakah anda mampu untuk menunggu hingga tiba saatnya perhubungan itu diiktiraf halal dengan lafaz ijab dan kabul tanpa melanggar syariatNya? Ermm, fikir-fikirkan. Bagaimana untuk membina sebuah rumah yang teguh andai tapaknya saja sudah tidak kukuh? Wahai diri-diri, jangan dikau terpedaya dengan cinta palsu yang menipu itu. Cinta yang hanya membuatkan syaitan tertawa suka, kerana telah berjaya menyesatkan anak adam. Hingga terkabur mata, dinampakkan yang haram itu halal dan indah belaka . Justeru, sedarlah wahai diri-diri, kembalilah kepada pencarian hakikat diri, moga di situ kan kau ketemui cinta hakiki miliknya Al-Khaliq, kerana itulah sebenar-benar CINTA.

"If you want to build a faithful family, you can never build it on what Allah has stated as wrong and proven false by the way Rasulullah s.a.w has taught us. In every family that stands until their dying day, they have Allah on their side!"

~Menunggu untuk dijemput. Walau ku bukan bidadari.~



"Semoga ia menjadi ingatan untuk aku supaya memperbanyakkan lagi amal untuk di bawa ke akhirat, pecutan amal aku harus laju kerana masa yang ada sudah semakin suntuk !"


,,^Sharing Is Caring^,,